Thursday, November 27, 2008

Keutamaan Belajar dan Mengajarkan Al Qur’an

Oleh : A Dani Permana
adanipermana@gmail.com



"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mengerjakan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri".(Faathir:29-30).
Mempelajari Alquran sangat diperlukan. Disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasul Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah suatu kaum berkumpul di sebuah rumah Allah, membaca kitab Allah dan mempelajarinya, melainkan akan diturunkan kepada mereka ketenangan, diliputi oleh rahmat, dan dikelilingi oleh malaikat, dan mereka akan disebut-sebut Allah dihadapan orang-orang yang ada di sisi-Nya (para malaikat), dan barang siapa amalnya kurang, tidak dapat ditambah oleh nasabnya. (Diriwayatkan oleh Muslim No. 2699).
Sabda Rasul dalam hadis ini, "Tidaklah suatu kaum berkumpul di sebuah rumah Allah", "Rumah" di sini bukanlah batas, terbukti dengan sebuah hadis riwayat Muslim yang lain yang mengatakan: "Tidaklah suatu kaum berzikir kepada Allah, melainkan akan diliputi oleh para malaikat...." Jika berkumpul di tempat lain, selain rumah Allah (mesjid) maka bagi mereka keutamaan yang sama dengan mereka yang berkumpul di mesjid. Pembatasan "di rumah Allah" dalam hadis di atas, hanyalah karena seringnya tempat itu dijadikan tempat berkumpul, akan tetapi tidak ada keharusan; Berkumpul untuk membaca dan mempelajari ayat-ayat Alquran dan kandungan hukumnya, di mana pun tempatnya akan mendapatkan keutamaan yang sama. Adapun jika berkumpul untuk belajar di mesjid lebih utama, hal itu dikarenakan mesjid mempunyai keistimewaan dan kekhususan yang tidak dimiliki oleh tempat yang lain.
Diriwayatkan oleh ibnu Masud ra. ia berkata, Rasul Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barang siapa membaca satu huruf dari Alquran, maka ia akan memperoleh kebaikan. Kebaikan itu berlipat sepuluh kali. Aku tidak mengatakan, Alif Laam Miim satu huruf, akan tetapi, Alif adalah huruf, Lam huruf, dan Mim huruf. (At Tirmidzi. Nomor:3075).
Dari Usman bin Affan ra. dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam ia bersabda;
"Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain".(Bukhari no : 4739).
Hadis ini menunjukkan akan keutamaan membaca Alquran. Suatu ketika Sufyan Tsauri ditanya, manakah yang engkau cintai orang yang berperang atau yang membaca Alquran? Ia berkata, membaca Alquran, karena Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain". Imam Abu Abdurrahman As-Sulami tetap mengajarkan Alquran selama empat puluh tahun di mesjid agung Kufah disebabkan karena ia telah mendengar hadis ini. Setiap kali ia meriwayatkan hadis ini, selalu berkata: "Inilah yang mendudukkan aku di kursi ini".
Al Hafiz Ibnu Katsir dalam kitabnya Fadhail Quran halaman 126-127 berkata: [Maksud dari sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkan kepada orang lain" adalah, bahwa ini sifat-sifat orang-orang mukmin yang mengikuti dan meneladani para rasul. Mereka telah menyempurnakan diri sendiri dan menyempurnakan orang lain. Hal itu merupakan gabungan antara manfaat yang terbatas untuk diri mereka dan yang menular kepada orang lain.
Dari Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Bacakan Alquran kepadaku. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, aku harus membacakan Alquran kepada baginda, sedangkan kepada bagidalah Alquran diturunkan? Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya aku senang bila mendengarkan dari orang selainku. Kemudian aku membaca surat An-Nisa'. Ketika sampai pada ayat yang berbunyi: {Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (umatmu).} Aku angkat kepalaku atau secara mendadak ada seseorang berada di sampingku. Dan ketika aku angkat kepalaku, aku melihat beliau mencucurkan air mata. Sahih Muslim No: 1332
Imam Nawawi berkata [Ada beberapa hal yang dapat dipetik dari hadis ini, di antaranya: sunat hukumnya mendengarkan bacaan Alquran, merenungi, dan menangis ketika mendengarnya, dan sunat hukumnya seseorang meminta kepada orang lain untuk membaca Al Quran agar dia mendengarkannya, dan cara ini lebih mantap untuk memahami dan mentadabburi Al Quran, dibandingkan dengan membaca sendiri].
“Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (Riwayat Bukhari & Muslim)
“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti hanzhalah yang tidak berbau sedang rasanya pahit.” (Riwayat Bukhari & Muslim)
“Sesunggunya Allah swt mengangkat derajat beberapa golongan manusia dengan kalam ini dan merendahkan derajat golongan lainnya.” (Riwayat Bukhari & Muslim)
“Bacalah Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.” (Riwayat Muslim)
“Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua seperti orang: yaitu orang lelaki yang diberi Allah swt pengetahuan tentang Al-Qur’an dan diamalkannya sepanjang malam dan siang; dan orang lelaki yang dianugerahi Allah swt harta, kemudian dia menafkahkannya sepanjang malam dan siang.” (Riwayat Bukhari & Muslim)
Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman: “Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebaik-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya. (Riwayat Tirmidzi)
“Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.” (Riwayat Tirmidzi)
“Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’I)
“Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di rumah-rumah di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini.” (Riwayat Abu Dawud)
Abdul Humaidi Al-Hamani, berkata: “Aku bertanya kepada Sufyan Ath-Thauri, manakah yang lebih engkau sukai, orang yang berperang atau orang yang membaca Al-Qur’an?” Sufyan menjawab: “Membaca Al-Qur’an. Karena Nabi saw bersabda. ‘Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
Sejarah Pertumbuhan Ilmu-ilmu Al Qur'an
adanipermana@gmail.com


Al Qur'anul Karim adalah mu'jizat Islam yang kekal dan mu'jizatnya selalu diperkuat oleh Ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah kepada Rasulullah Muhammad saw untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju pencerahan, serta membimbing manusia kejalan yang lurus. Rasulullah saw menyampaikan kepada para sahabatnya "orang-orang Arab asli" sehingga mereka dapat memahaminya berdasarkan naluri mereka. Apabila mereka mengalami ketidakjelasan dalam memahami seuatu ayat, mereka menanyakannya kepada Rasulullah saw.
Bukhari dan Muslim serta yang lain meriwayatkan, dari Ibnu Mas'ud, ia berkata "Ketika ayat ini turun "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukan iman mereka dengan kezhaliman" [Al-An'am : 82] banyak orang yang merasa resah. lalu mereka bertanya kepada Rasulullah saw, Ya Rasululla, siapakah diantara kita yang tidak berbuat keshaliman terhadap dirinya? Nabi menjawab : Kezhaliman disini bukan seperti yang kamu pahami, Tidakkah kamu pernah mendengar apa yang dikatakan seorang hamba Allah yang shalih "Sesungguhnya kemusrikan adalah benar-benar kezhaliman yang besar" [Luqman : 13]. Jadi yang dimaksud dengan kezhaliman di sini adalah kemusyrikan.
Rasulullah menafsirkan kepada mereka beberapa ayat. Seperti dinyatakan oleh Imam Muslim dalam sahihnya yang bersumber dari 'Uqbah bin 'Amir, ia berkata: " Aku pernah mendengar Rasulullah berkata diatas mimbar: Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan yang kamu sanggupi" [Anfal : 60]. Ingatlah bahwa kekuatan disini adalah memanah.
Memanah dalam pengamatan saya berarti senjata, dimana senjata merupakan lambang kekuatan sesorang atau sebuah kelompok. Dilihat dari keadaan sekarang kita dapat melihat bahwa sebuah negara yang memiliki kekuatan senjata mereka sudah dapat dikatakan negara super power.
Para sahabat sangat antusias untuk menerima Al Qur'an dan Rasulullah saw menghafalnya dan memahaminya. hal itu merupakan suatu kehormatan bagi mereka. Dikatakan oleh Anas ra, "Seseorang diantara kami bila telah membaca surah Al Baqarah dan Al Imran, orang itu menjadi besar menurut pandangan kami, Begitu pula mereka selalu berusaha mengamalkan Al Qur'an dan memahami hukum-hukumnya.
Diriwayatkan dari Abu Abdurrahman as sulami, ia berkata " Mereka yang membacakan Al qur'an kepada kami. seperti Utsmat bin 'Affan dan Abdullah bin Mas'ud serta yang lain menceritakan bahwa mereka bila belajar dari Nabi saw sepuluh ayat, mereka tidak melanjutkannya sebelum mengamalkan ilmu dan amal yang ada didalamnya. Mereka berkata: "Kami mempelajari Al Qur'an berikut ilmu dan amalnya sekaligus."
Inilah kondisi yang membedakan antara masa sahabat Nabi Muhammad dengan masa sekarang, dimana masa sekarang sebagian orang hanya membicarakan Al Qur'an namun tidak mengaplikasikannya, karena mereka sibuk dengan wancana-wancana yang hanya pembicaraan sesaat. Terlebih lagi ada sekelompok kaum yang berani mempelintirkan makna ayat yang disesuaikan dengan hawa nafsu.
Rasululah saw tidak menigizinkan para sahabat menulis sesuatu dari dia selain Al Qur'an, karena ia khawatir Al Qur'an akan tercampur dengan yang lain. Muslim meriwayatkan dari Abu Sa'id al Khudri, bahwa Rasulullah saw berkata: Janganlah kamu tulis dari aku, barang siapa menuliskan dari aku selain Al Qur'an hendaklah dihapus. Dan ceritakan apa yang dari aku, dan itu tiada halangan baginya. Dan barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku, ia akan menempati tempatnya di api neraka."
Sekalipun sesuadah itu Rasulullah saw mengizinkan kepada sebagian sahabat untuk menulis hadist, tetapi hal yang berhubungan dengan Al Qur'an tetap didasarkan pada riwayat yang melalui petunjuk di zaman Rasulullah saw, dimasa kekhalifahan Abu bakar dan Umar radhiallahu 'anhum.
Kemudian datang masa kekgalifahan ustman bin 'Affan da keadaaan menghendaki untuk menyatukan kaum muslimin pada satu mushaf. Dan hal itupun terlaksana. Mushaf itu disebut mushaf Imam. Salinan-salinan mushaf itu juga dikirimkan kebeberapa propinsi. Penulisan mushaf ini dinamakan Ar Rasmul 'Usmani yaitu dinisbahkan kepada Usman. Dan ini dipandang sebagai permulaan dari 'Ilmu Rasmil Qur'an
Kemudian datang pada masa Ali radhiallahu 'anhu, dan diatas perintahnya Abul aswad ad Du'ali meletakan kaidah-kaidah nahwu cara mengucapan yang tepat dan baku serta memberikan ketentuan harakat pada Al Qur'an. Ini juga dipandang sebagai permulaan 'Ilmu I'rabil Qur'an.
Para sahabatsenantiasa melanjutkan usaha mereka dalam menyampaikan makna-makna Al Qur'an dan penafsiran ayat-ayatnya yang berbeda-beda diantara mereka, sesuai dengan kemampuan para sahabat yang berbeda-beda dalam memahami dan karena adanya perbedaaan lama dan tidaknya mereka hidup bersama Rasulullah saw. Hal yang demikian diteruskan oleh murid-murid mereka, yaitu para tabi'in.
Diantara para mufasir yang termasyhur dikalangan sahabat adalah empat orang khalifah, kemudian Ibnu Mas,ud, Ibnu Abbas, Ubai bin ka'ab, Zaid bin Tsabit, Abu Musa Al Asyari dan abdullah bin Zubair. Banyak riwayat mengenai tafsir yang diambil dari Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas'ud dan ubai bin Ka'ab, dan apa yang diriwayatkan dari mereka tidak berarti sudah merupakan tafsir Al Qur'an yang sempurna, tetapi terbatas pada makna beberap ayat dengan penafsiran tentang apa yang masih samar serta pernjelasan yang masih global. Mengenai para tabi'in diantara mereka ada satu kelompok terkenal yang mengambil ilmu ini dari para sahabat disamping mereka sendiri bersungguh-sungguh atau melakukan ijtihad dalam menafsirkan ayat.
Dan yang diriwaytkan dari mereka pada masa sahabat, tabi'in adalah semua itu meliputi Ilmu Tafsir, Ilmu gharibil Qur'an, Ilmu Asbabun Nuzul, Ilmul Makki wal Madani, Ilmu Nasahk dan Mansukh. tetapi semua ini tetap didasarkan pada riwayat dengan cara didiktekan.
Pada abad kedua hijriyyah tiba masa pembukuan yang dimulai dengan dengan pembukuan hadist dengan segala babnya yang bermacam-macam dan itu juga menyangkut hal yang berhubungan tafsir. Maka sebagian ulama membukukan tafsir Al Qur'an yang diriwayatkan dari Rasulullah saw dari para sahabat atau dari tabi'in
Demikianlah tafsir pada mulanya dinukil [dipindahkan] melalui penerimaan [dari mulut ke mulut] dari riwayat, kemudian dibukukan sebagai salah satu bagian dari hadist, selanjutnya ditulis secara bebas dan mandiri. Maka berlangsunglah proses kelahiran tafsir bil matsur, tafsir bil ra'yi.
Demikianlah sedikit uraian tentang sejarah ilmu-ilmu tafsir. Semoga bermanfaat.

Tuesday, November 25, 2008

Ilmuwan Muslim dari Waktu ke Waktu

Ditulis pada September 20, 2008 oleh Ruswandi

Kita kemungkinan sedikit sekali yang tahu bahwa sumbangan modernisasi
dunia dan barat yang berawal pada masa renaisans serta revolusi
industri di Eropa dikarenakan sumbangan peradaban dari kaum muslimin.
Bukan berarti untuk berbangga atau bernostalgia terhadap kejayaan kaum
muslimin pada masa keemasan perkembangan ilmu dan budaya. Hal ini
tidak lepas dari penggalian ilmu yang bersumber dari penjiwaan
terhadap Al Qur'an yang dilakukan oleh para pendahulu umat muslim
ketika itu.
Berbeda dengan sekarang dimana umat Islam dianggap sebagai penyumbang
kemunduran peradaban dunia, identik dengan kebodohan, keterbelakangan
dan kemiskinan sumber daya manusia. Walau demikian ada baiknya sebagai
awal pengenalan tokoh ilmuwan muslim yang memberikan sumbangan
terhadap peradaban dunia seperti dipaparkan berikut di bawah.
Harapannya agar termotivasi untuk merubah diri dan bersegera untuk
bangkit dari tidur dan mimpi serta mengubah kesalah pahaman terhadap
penyumbang peradaban dunia selama ini.

1. Salman Al Farisi; pembuat strategi perang kanal, meriam pelontar/tank.
2. Miqdad bin Amru; pelopor pembuat pasukan kalveleri/berkuda modern
pertama.
3. Al Nadim (wafat thn 990, abad ke 10); pelopor pembuat
katalog/ensiklopedi kebudayaan pertama.
4. Ma'mun Ar Rasyid (thn 815, abad 9); pelopor pendiri perpustakaan
umum pertama di dunia yang dikenal dengan Darul Hikmah di Baghdad.
5. Nizam Al Mulk (thn 1067); pelopor pendiri universitas modern
pertama di dunia yang dikenal dengan Nizamiyyah (ditiru sistemnya oleh
Oxford Univ. Inggris).
6. Al Ghazali (wafat thn 1111); pelopor pembuat klasifikasi fungsi
sosial pengetahuan yang dalam perkembangannya mengarah timbulnya
berbagai jenis referensi dan karya bibliografi, ahli ilmu kalam, ahli
tasawuf.
7. Al Khindi (wafat thn 866); ahli/ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270
buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi,
ahli filsafat Arab dan Yunani kuno.
8. Al Farabi (wafat thn 950); ahli musik dan filsafat Yunani, (salah
satu karya besarnya dijiplak bebas oleh Thomas Aquinas).
9. Ibnu Sina (wafat thn 1037) dikenal oleh barat dengan nama Aveciena;
ilmuwan ensiklopedi, dokter, psikolog, penulis kaidah kedokteran
modern (dipakai sebagai referensi ilmu kedokteran barat), menulis buku
tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC, Diabetes dan
penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran.
10. Ibnu Rusydi (wafat thn 1198) dikenal oleh barat dengan nama
Averusy; ahli fisika, ahli bahasa, ahli filsafat Yunani kuno.
11. Fakhruddin Razi (wafat thn 1290); ahli matematika, ahli fisika,
tabib/dokter, filosof, penulis ensiklopedia ilmu pengetahuan modern.
12. Ibnu Khaldun (wafat thn 1406); sejarahwan, pendidik ulung, pendiri
filsafat sejarah dan sosiologi.
13. Ibnu Thufail (wafat thn 1185); dokter, filosof, penulis novel
filsafat paling awal Risalah Hayy Ibn Yaqzan kemudian dijiplak
habis-habisan oleh Defoe dengan judul barunya Robinson Crusoe
14. Ibnu Al Muqaffa (wafat thn 757); pengarang kitab Al Hayawan atau
kitab tentang Binatang/ Ensiklopedia tentang Hewan.
15. Ikhwan Ash Shafa (983); pembuat serial pertama dan ensiklopedi
pertama (bukanlah Marshall Cavendish seperti yang diakui sekarang).
16. Al Khwarizmi (w.thn 850); menemukan logaritma (berasal dari nama
Al Khwarizmi) dan aljabar (Al Jabr), ilmu bumi dengan menyatakan bumi
itu bulat sebelum Galileo dengan bukunya Kitab Surah al Ardh.
17. Abu Wafa' (w.thn 997); mengembangan ilmu Trigonometri dan Geometri
bola serta penemu table Sinus dan Tangen, juga penemu variasi dalam
gerakan bulan.
18. Umar Khayyam (w.thn 1123); memecahkan persamaan pangkat tiga dan
empat melalui kerucut-kerucut yang merupakan ilmu aljabar tertinggi
dalam matematika modern, penyair.
19. Al Battani (w.thn 929); ahli astronom terbesar Islam, mengetahui
jarak bumi â€" matahari, alat ukur gata gravitasi, alat ukur garis
lintang dan busur bumi pada globe dengan ketelitian sampai 3 desimal,
menerangkan bahwa bumi berputar pada porosnya, mengukur keliling bumi.
( jauh sebelum Galileo), table astronomi, orbit planet-planet.
20. Ibnu Al Haytsam (w.thn 1039);Â pelopor di bidang optik dengan
kamus optiknya (Kitab Al Manazhir) jauh sebelum Roger Bacon, Leonardo
da Vinci, Keppler, dan Newton, penemu hukum pemantulan dan pembiasan
cahaya (jauh sebelum Snellius), penemu alat ukur ketinggian bintang
kutub, menerangkan pertambahan ukuran bintang-bintang dekat zenit.
21. Al Tusi (w.thn 1274); Astronom kawakan dari Damaskus yang
melakukan penelitian tentang gerakan planet-planet, membuat model
planet (planetarium) jauh sebelum Copernicus.
22. Tsabit bin Qurrah (w.thn 901); penemu teori tentang getaran/trepidasi.
23. Jabir Ibnu Hayyan (w.thn 813); ahli kimia dengan berbagai
eksperimennya, penemu sejumlah perlengkapan alat laboraturium modern,
system penyulingan air, identifikasi alkali, asam, garam, mengolah
asam sulfur, soda api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air
raksa (jauh sebelum Mary Mercurie), pembuat campuran komplek untuk cat.
24. Abu Bakar Ar Razi (w.thn 935); membagi zat kimia ke dalam kategori
mineral, nabati dan hewani (klasifikasi zat kimia) jauh sebelum
Dalton, pembagian fungsi tubuh manusia berdasarkan reaksi kimia komplek.
25. Al Majriti (w.thn 1007); membuktikan hukum ketetapan massa (900
tahun sebelum Lavoisier)
26. Al Jahiz (w.thn 869); menulis penelitian tentang ilmu hewan
(zoology) pertama kali.
27. Kamaluddin Ad Damiri (w.thn1450); mengembangkan system taksonomi/
klasifikasi khusus ilmu hewan dan buku tentang kehidupan hewan.
28. Abu Bakar Al Baytar (w.thn 1340); pengarang buku tentang
kedokteran hewan yang pertama.
29. Al Khazini (1121); ahli kontruksi, pengarang buku tentang teknik
pengukuran (geodesi) dan kontruksi keseimbangan, kaidah mekanis,
hidrostatika, fisika, teori zat padat, sifat-sifat pengungkit/tuas,
teori gaya gravitasi (jauh 900 thn dari Newton)
30. Al Farghani (w.thn 870); pengarang buku tentang pergerakkan
benda-benda langit dan ilmu astronomi dan dipakai oleh Dante jauh
kemudian.
31. Al Razi (abad ke8); pengarang kitab Sirr Al Asrar (rahasianya
rahasia) tentang penyulingan minyak mentah, pembuatan ekstrak
parfum/minyak wangi (sekarang Perancis yang terkenal), ekstrak tanaman
untuk keperluan obat, pembuatan sabun, kaca warna-warni, keramik,
tinta, bahan celup kain, ekstrak minyak dan lemak, zat warna,
bahan-bahan dari kulit, Mengembangkan penelitian tentang penyakit
wanita dan kebidanan, penyakit keturunan, penyakit mata, penyakit
campak dan cacar.
32. Banu Musa bersaudara (abad ke 9); pengarang buku Al Hiyal (buku
alat-alat pintar) yang berisikan 100 macam mesin seperti pengisi
tangki air otomatis, kincir air dan system kanal bawah tanah (sekarang
yang terkenal Belanda), teknik pengolahan logam, tambang, lampu
tambang, teknik survei dan pembuatan tambang bawah tanah.
33. Al Farazi (w. thn 790); perintis alat astrolab planisferis yaitu
mesin hitung analog pertama, sebagai alat Bantu astronomi menghitung
waktu terbit dan tenggelam serta titik kulminasi matahari dan bintang
serta benda langit lainnya pada waktu tertentu.
34. Taqiuddin (1565); merintis jam mekanis pertama dan alarmnya yang
digerakkan dengan pegas.
35. Ibnu Nafis (w.thn 1288); menulis dan menggambarkan tentang
sirkulasi peredaran darah dalam tubuh manusia (Harvey 1628 dianggap
pertama yang menemukannya).
36. Az Zahra (w.thn 939); pembuat alat bedah/pembedahan , teknik dan
jenis pengoperasian, pengembangan ilmu kedokteran gigi dan operasi
gigi serta peralatan bedah gigi.
37. Al Ibadi (w. thn 873); pengarang buku tentang anatomi mata, otak
dan syaraf optik, permasalahan pada mata.
38. Ibnu Fadlan (abad 10); membuat daftar koordinat daerah
Volga-Caspian (daerah Rusia) dan sosiologi daerah tersebut.
39. Ibnu Batutah (w. 1369); membuat daftar koordinat dan sosiologi
wilayah China, Srilangka, India, Byzantium, Rusia Selatan.
40. Ibnu Majid (abad 15); pemandu Vasco de Gamma dan menerbitkan buku
panduan navigasi bagi pilot dan pelaut.
41. Ibnu Khuradadhbih (abad 9); karya geografi tentang
kerajaan-kerajaan dan rute perjalanannya dari negeri-negeri China,
Korea dan Jepang.
42. Al Mas'udi ( ); menerbitkan ensiklopedi geografi yang membahas
gempa bumi, formasi geologis, sifat dasar laut mati, evolusi geologi
(jauh sebelum Maghelan dan Weber).
43. Al Idris (1154); ahli peta bumi, membuat peta bumi dan globe
dengan dilengkapi penjelasan penggunaan kompas.
44. Yaqut Hawami (w. thn 1229); membuat kamus geografi pertama
berdasarkan abjad berisikan nama kota dan tempat yang dikenal dan
berisi informasi akurat mengenai ukuran bumi, zona iklim dan sifatnya,
geografi matematika dan politik.
45. Ibnu Abdus Salam (abad 13); merumuskan pertama kali tentang
hak-hak perlindungan binatang atau konservasi hewani.
46. Safiuddin (w. thn 1294); memperkenalkan teori musik.
47. Al Mawsili (w.thn 850); ahli musik klasik dan oleh muridnya musisi
ulung Ziryab memperkenalkan ke Spanyol thn 822, pengembangan notasi
mensural, konsep gloss atau hiasan melodi, pengembangan rumpun alat
musik gesek, kecapi, kelompok gitar, busur gesek pada alat musik
gesek, musik keroncong dan morisko.
48. DR.Abdussalam (abad 20); pengembang teori big bang dan big chrung
(teori tentang awal mula dan akhir dari alam semesta).
49. DR. BJ Habiebie (abad 20); perancang bangun gerbong kereta api
super cepat (dipakai di Jerman), penemu teori tentang keretakan logam
pada pesawat terbang.
50. ANDA (abad 21); . . . .

(diramu dari berbagai sumber dengan sumber utama buku Islam For
Beginners, Penerbit Mizan, Bandung, 2001) : Mei 2004
Agus Priyatmono,S.Pd

Link:
http://mentoringku.wordpress.com/2008/09/20/ilmuwan-muslim-dari-waktu-ke-waktu/